Biomassa merupakan
salah satu sumber energi alternatif
yang merupakan bahan-bahan
organik sebagai bahan bakar.
Bahan bakar yang dapat digunakan
yaitu limbah kayu, dedaunan,
biji-bijian, sekam padi, dan bahan organik lainnya. Gasifikasi merupakan
salah satu cara
untuk mengubah bahan
bakar padat atau
cair menjadi gas (lebih populer disebut syngas) yang mudah terbakar
dengan menggunakan media gasifikasi. Gasifikasi merupakan salah
satu metode untuk mendapatkan efisiensi pembakaran yang lebih besar jika dibandingkan
dengan pembakaran secara
langsung. Ada beberapa
macam metode gasifikasi yang bisa
dilakukan, yaitu entrained bed, fluidized
bed, dan fixed bed. Saat ini,
fluidized bed adalah salah satu metode yang paling populer digunakan pada
gasifikasi biomassa. Jika dibandingkan
dengan reaktor gasifikasi
yang lain, fludized bed gasifier memiliki efisiensi yang
lebih tinggi karena terdapat kalor yang dapat disimpan dan
ditimbulkan oleh setiap
partikel pada media
gasifikasi tersebut. Fluidized
bed gasifier sangat cocok untuk diterapkan sebagai pembangkit listrik di
Indonesia.
Gasifikasi dengan
menggunakan fluidized bed gasifier merupakan evolusi dari gasifikasi fixed bed yang
hanya meninggalkan biomassa dengan udara dan uap air kemudian diambil gas hasil
reaksinya setelah beberapa waktu. Metode ini kurang efisien dan membutuhkan
waktu yang lama untuk menghasilkan syngas sehingga kapasitas output plant
(dalam Watt) rendah. Karena itu digunakan cara untuk mempercepat gasifikasi, yaitu
dengan menggunakan metode fluidized bed.
Saat ini teknologi
gasifikasi biomassa dengan fluidized bed sedang dalam fluid state dimana
teknologi ini masih adaptif terhadap inovasi dan paradigma teknologi. Banyak
sekali jenis metode yang digunakan dalam gasifikasi fluidized bed.
Perlahan-lahan, desain
gasifier yang beredar di pasaran sudah mulai generik. Ini merupakan pertanda
bahwa teknologi fluidized bed gasifier sudah akan memasuki transition state
dalam waktu dekat. Desain reaktor utama tempat terjadinya gasifikasi biasanya
tidak banyak bervariasi karena sudah ditemukan desain gasifier yang dominan. Penelitian-penelitian
yang ada saat ini mulai berfokus pada optimasi desain sistem energi, thermal economizer dan waste management
dari reaktor sehingga menghasilkan performa yang lebih efisien.
Dalam 5-7 tahun
kedepan, teknologi fluidized bed gasifier akan memasuki mature state dimana
tidak akan banyak inovasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
gasifier. Upaya-upaya pengembangan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan
biaya produksi gasifier dan distribusi yang lebih baik sehingga bisa menjangkau
lebih banyak masyarakat di daerah-daerah agraris di Indonesia. Dengan begitu
diharapkan teknologi ini dapat membantu menyediakan listrik bagi daerah-daerah
di Indonesia terutama daerah agraris yang tidak mendapatkan jaringan PLN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar