Selama
kita kuliah, kita dihadapkan pada masalah-masalah yang lebih bersifat akademis
dengan adanya kegiatan perkuliahan yang sedemikian rupa. Diluar masalah
akademis, kita juga selalu bertemu dengan masalah personal dan interpersonal
pada umumnya. Beberapa orang mendapatkan pengalaman untuk berorganisasi dan
pernah berhadapan dengan masalah-masalah organisasional. Sedikit dari mereka
pernah merasakan bagaimana menjadi pemimpin dan mengeksplorasi potensi
kepemimpinan mereka.
Setelah
lulus, kita akan dihadapkan dengan masalah-masalah yang lebih kompleks. Di
dalam dunia kerja, nantinya para mahasiswa akan dibenturkan pada realita yang
tidak ideal dan jauh dari keadaan terkondisikan. Realita inilah yang sebenarnya
akan menguji ketahanan diri seseorang, sebagai bibit unggul dengan standar
intelektual relatif tinggi dan juga sebagai manusia biasa yang memiliki hawa
nafsu dalam berkehendak. Keputusan yang diambil oleh seseorang itu dapat sesuai
dengan peraturan yang ada, namun juga sebaliknya. Oleh karena itu, ilmu
pengetahuan yang sifatnya antropologis dan manajerial tidak bisa serta merta
dikesampingkan oleh seorang engineer, misalnya. Bahkan justru, keahlian
tambahan sebagai seorang pengatur (manager) yang baik oleh seorang engineer
merupakan suatu added value yang cukup bernilai.
Kemampuan
manajemen adalah suatu suatu bidang kemampuan yang dipakai di semua jenis
industri. Bahkan seorang engineer harus memiliki kemampuan manajemen yang baik
karena nantinya mereka akan selalu bekerja dengan tim. Dalam suatu perusahaan
ada banyak sekali hal yang perlu diatur. Pada kuliah Kapita Selekta Teknik
Fisika, kita diperkenalkan dengan beberapa isu manajemen, diantaranya risk
management, knowledge management dan root cause analysis.
Seorang
Engineer dididik untuk memiliki pola berpikir sistematis. Disinilah kelebihan
engineer daripada profesi lain karena pola berpikir sistematis akan memudahkan
problem solving.
Seseorang
yang telah mengetahui pentingnya menggunakan metode menganalisa akar
permasalahan akan lebih mudah dalam merespon masalah yang terjadi padanya, dan
dengan langkah yang tepat pula. Hal ini terjadi karena ia paham bahwa tujuan
Root Cause Analysis adalah penyelesaian masalah, dengan dua poin penting yaitu
mencari akar permasalahan yang pokok dan menentukan tindak penanggulangan yang
efektif. Ia pun tahu bahwa keunggulan Root Cause Analysis dalam mensistesis
masalah adalah dapat memetakan masalah secara konprehensif, menentukan bobot
masalah sehingga dapat memprioritaskan maslah yang harus diselesaikan, dan juga
secara tidak langsung ia dapat memperkirakan output dari suatu masalah.
Dalam
suatu perusahaan tertentu pun ada suatu sistem tukar pengetahuan maupun
informasi dan proses transfer pengetahuan kepada partner kerja yang lebih
junior. Proses ini dikenal dengan Knowledge Management. Proses ini juga dapat
memiliki metode-metode yang berbeda pada perusahaan yang berbeda pula,
disesuaikan dengan profil perusahaan. Tentunya, transfer pengetahuan ini harus
terjadi secara dinamis, baik dalam fungsi formal dan informal, juga dalam media
online dan offline. Pada periode tertentu, dapat juga dilaku-kan semacam sistem
ujian dalam rangka memberikan peringkat atas pengetahuan yang telah dimiliki
oleh entitas perusahaan.
Risk
Management adalah teknik mengidentifikasi, menilai dan memprioritasi resiko
sehingga dapat dikurangi, dikontrol dan dimonitor untuk keberlangsungan
perusahaan yang baik. Risk management yang baik akan mengecilkan kemungkinan
dari hal-hal yang tidak diinginkan untuk terjadi. Risk management yang baik hanya
akan dapat dilakukan apabila kita memiliki kemampuan root cause analysis dan
knowledge management yang baik pula. Karena itu semua jenis management tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Kesimpulannya,
seorang engineer wajib memiliki ilmu manajemen untuk bisa survive dalam dunia
kerja dan bisnis. Oleh karena itu kita harus berusaha mempelajarinya dari
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar