Rabu, 07 Maret 2012

Membangun Karakter Bangsa dengan Kompetisi

Apa anda pernah berpikir bahwa anda akan mendapat semua kenikmatan yang ada di dunia -bahkan berlipat ganda- di surga? Jika ya, menurut saya anda kurang tepat. Saya orang yang religius, tapi saya percaya bahwa ada satu kenikmatan di dunia ini yang mungkin tidak akan anda temukan di surga. Pernah terpikirkan kenikmatan apa yang saya maksud?

Jawabannya adalah nikmat berkompetisi. Nikmat bertarung dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Nikmat mengejar kemenangan atas yang lain. Nikmatnya terjatuh dan bangkit kembali untuk menang. Faktanya, inilah yang membuat hidup kita seru, kan? Di Surga nanti kita sudah pasti bahagia dengan segala kenikmatannya, dan karena itu tidak ada kompetisi. Berkompetisi bukan berarti kita harus terus tergila-gila dan lupa akan kehidupan akhirat. Kompetisi yang sehat akan membentuk karakter yang kuat. Saya sangat prihatin dengan budaya berkompetisi Indonesia saat ini. Hanya di beberapa tempat saja terdapat kompetisi yang sehat dan terstruktur. Tidak heran pembentukan karakter sangat sulit dilakukan.

Salah satu kompetisi yang riil adalah kompetisi olahraga. Dapat kita lihat prestasi olahraga Indonesia yang jelas minim. Saya sudah lama berkecimpung di dunia olahraga Indonesia dan saya bisa menilai bahwa semangat berkompetisi orang Indonesia sangat kurang. Salah satu penyebab hal ini adalah mental sebagian besar orang Indonesia yang masih mental tempe. Ngomong doang. Menghindari kompetisi. Kurangnya harga diri dan self-respect. Seharusnya orang Indonesia bisa berteriak di dalam hati:


'Saya lebih baik daripada kamu, saya bisa membuat yang lebih baik. Tuhan menciptakan saya lebih baik daripada kamu, saya bersyukur dan saya akan buktikan.'

Camkanlah kata-kata itu di dalam diri. Kita bukan bangsa pecundang!

Semangat berkompetisi bukan semata keinginan untuk menang, tetapi seberapa seseorang RELA BERKORBAN untuk itu. Determinasi, disiplin dan kontinuitas menjadi tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Seorang champion yang sebenarnya tidak akan pernah berhenti berusaha tanpa sekali pun menganggap remeh setiap lawannya.

Yang terakhir adalah sikap saat menghadapi kekalahan. Kekalahan adalah batu loncatan bagi kita untuk menjadi lebih kuat. Kekalahan-kekalahan inilah yang membentuk karakter kita. Ada satu quote yang sangat bagus dari film favorit saya, Rocky VI:

"The world ain't all sunshine and rainbows. It's a very mean and nasty place and I don't care how tough you are it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life. But it ain't about how hard ya hit. It's about how hard you can get hit and keep moving forward. How much you can take and keep moving forward. THAT'S HOW WINNING IS DONE! Now if you know what you're worth then go out and get what you're worth. But ya gotta be willing to take the hits, and not pointing fingers saying you ain't where you wanna be because of him, or her, or anybody! Cowards do that and that ain't you! You're better than that! " - Rocky Balboa

(Aaaaaargh I really love this quote! My all time favorite! ToT)

Mengerti maksud saya? Mari kita benahi semua sistem kompetsi di Indonesia! Mari kita berkompetisi secara sehat dan menjadikan Indonesia sebagai..

HOME OF CHAMPIONS

Yuk kita berkompetisi! Di surga ntar kita uda tinggal leha2 aja. Dalam bidang apa pun itu, semangat berkompetisi dengan sehat harus kita kobarkan. InsyaAllah kita menjadi bangsa yang maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar