Senin, 05 Maret 2012

Pengembangan Perekonomian dan Bisnis di Indonesia

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan mencapai 6,2 persen. Angka itu turun dari perkiraan semula yakni 6,3 persen. Ekonom senior Bank Dunia Shubham Chauduri mengatakan penurunan terjadi akibat kondisi krisis ekonomi yang menimpa negara-negara Eropa dan Amerika. Dia menyarankan Indonesia mempersiapkan mekanisme kebijakan dalam menghadapi krisis ekonomi global. Ekonom senior Bank Dunia Shubham Chau juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini tetap di angka 6,4 persen. Perkiraan itu berbeda tipis dengan prediksi pemerintah yakni 6,5 persen. Sebelumnya, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bakal mencapai 6,7 persen.

Apa sebenarnya arti dari nilai pertumbuhan ekonomi tersebut? Mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi suatu tolak ukur yang dijadikan target oleh pemerintah?

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak menunjukkan peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh. Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini dikatakan masih belum berkualitas. Pasalnya pertumbuhan ekonomi ini tidak memberikan efek langsung kepada masyarakat seperti penyerapan tenaga kerja.
Pertumbuan ekonomi Indonesia sekarang lebih ke sektor non perdagangan seperti Perhotelan dan komunikasi. Sedangkap sektor perdagangan seperti pertanian, pertambangan yang menyerap tenaga kerja banyak masih belum berkembang.

Yang menjalankan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih ke sektor non-tradables seperti perhotelan, komunikasi , ada yang harus diperbaiki dari ekonomi Indonesia.Sektor perdagangan ini sebenarnya mempunyai potensi yang cukup besar di Indonesia, dan lanjutnya pertumbuhan di sektor ini juga akan memperkecil angka pengangguran yang belum dimaksimalkan oleh pemerintah.

Pertanian Indonesia selalu tumbuh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional. Jadi ada yang harus diperbaiki.
Kesimpulannya pertumbuhan ekonomi tidak akan serta merta memangkas angka penangguran, karena yang akan mempengaruhi penganggurana adalah pertumbuhan ekonomi di sektor padat karya. Kalau pertumbuhan ekonomi padat karya, baru mempengaruhi pengangguran, jadi tidak serta merta saja. Hal inilah yang diserukan oleh Ibu Nining Soesilo dalam usahanya menciptakan jobful growth melalui bidang microfinance.

Saat ini jumlah pebisnis mikro dan kecil di Indonesia sangat banyak. Usaha menengah sedikit dan usaha besar sangat sedikit (0.8%). Ada kesenjangan disini. Ini menandakan bahwa bisnis mikro, kecil dan menengah di Indonesia tidak berkembang. Oleh karena itu kita harus berupaya untuk memfasilitasi dan mendidik bisnis-bisnis tersebut supaya tumbuh. Dari situ akan muncul jobful growth.

Pertumbuhan ini juga akan lebih besar jika kita memanfaatkan perkembangan Information and Communication Technology (ICT). Saat ini perkembangan ICT di Indonesia cukup pesat dan sedang dimatangkan oleh pemerintah terutama untuk sektor internet broadband. Bapak Eddy Satria dari Kemenko Perekonomian menyatakan bahwa perkembangan ICT sangat vital dalam kemanjuan bangsa.

Pengembangan broadband akan sangat besar dampaknya bagi peningkatan pendidikan, ekonomi dan kehidupan secara umum. Apalagi dengan adanya pemusatan fokus perekonomian pada tiap-tiap daerah yang tentunya akan membuat daerah semakin dituntut untuk mandiri. Dengan perkembangan ICT yang baik maka perkembangan perekonomian akan semakin baik pula.

Cheers :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar